wirausaha sebuah pilihan ( tulisan )

WIRAUSAHA ADALAH SEBUAH PILIHAN YANG BAIK
Menjadi seorang wirausaha merupakan keinginana semua orang apalagi wirausaha muda yang suskes, dipersaingan ekonomi yang begitu ketat dan dizaman sekarang menjadi seorang wirausaha sukses bukan lah hal yang mudah karena banyak persaingan dan resiko yang dihadapi didunia ekonomi dan usaha.
Wirausaha merupakan tantangan tersendiri untuk banyak orang karena selain resiko yang gak mudah dan persaingan antar wirausaha lain tetapi kita juga harus mempunyai keberanian untuk memulai suatu usaha tersebut karena tanpa keberanian dan hanya melihat resiko dan persaingan tidak akan terlaksana sebuah usaha yang diinginkan. Memulai dari usaha kecil –kecilan apabila kita menjalankannya dengan ikhlas dan kesabaran makan dikemudian hari kita akan meraih n menikmati hasilnya.
Menjadi seorang wirausaha harus berani mengambil keputusan baik dengan keadaan terdesak atau pun tidak, karena menjadi seorang wirausaha waktu menjadi milik kita dan kita pula yang bebas mengatur waktu sedemikian rupa dan ritme kerja pun kita yang menentukan tidak ada batasan waktu yang menentukan. Namun resikonya mendapatkan penghasilan sesuai kemampuan dan yang kita kerjakan.
Wirausaha bukan pilihan yang mudah karena harus mempunyai dasar – dasar bisnis meski sedikit bukjan hanya itu tetapi harus bisa bekerja sama dengan orang lain dan tidak takut akan kegagalan. Wirausaha yang sukses harus penuh dengan inovatif dan kreatifitas yang tinggi selain itu harus menerima kriti dan saran dari orang lain sepahit apapun kritikan itu kita harus bisa menerimanya karena kita bisa membangun kepercayaan diri dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Seorang wirausaha juga harus melihat kesalahan dari orang lain dan bisa dijadikan pelajaran.


http://www.anneahira.com/wirausaha-yang-sukses.htm

Fotocopy Ramah Lingkungan (Tulisan)

FOTOCOPY BULAK BALIK YANG RAMAH LINGKUNGAN

Mesin fotocopy sudah tersebar dimana-mana banyak yang membutuhkan mesin fotocopy tersebut, mesin fotocopy bisa dijadikan lahan bisnis apalagi disekitar kampus karena banyak mahasiswa / mahasiswi yang membutuhkannya untuk memperbanyak / copyan tugas-tugas apalagi sebagian dosen tidak mewajibkan mahasiswanya membeli buku hanya dengan mengcopy bahan materi yang diajarkan yang diberikan dosen.
Selain Mahasiswa / Mahasiswi yang membutuhkan mesin fotocopy banyak juga guru, dosen, pelajar, bahkan masyarakat sekalipun. Dengan banyaknya semua kalangan yang membutuhkan fotocopy maka semakin banyak pula membutuhkan kertas, sebaiknya kita memfotocopy dengan bulak balik bukan hanya menghemat kertas tetapi menghemat biaya pula. Dengan demikian akan lebih ramah lingkungan karena tidak banyak membuang kertas dimana-mana dan tidak akan memperbanyak sampah kertas.

Budaya Membaca ( Tulisan )

BUDAYA MEMBACA YANG SANGAT KURANG DISEMUA KALANGAN

Budaya baca masyarakat Indonesia termasuk yang paling rendah di Asia. Jangankan masyarakat, guru dan dosen sekalipun, meski secara individual adalah pendidik yang dekat dengan dunia baca-membaca pada kenyataannya juga rendah minat dalam membaca. Tidak jarang didapati di sekolah-sekolah bahwa kebiasaan guru dalam membaca kurang dari 1 jam per hari. Fakta menunjukkan bahwa secara budaya dan tradisi, masyarakat kita adalah masyarakat bertutur yang fasih. Ketika budaya bertutur masih melekat akibat kemajuan teknologi saat ini kita dihadapkan dengan budaya melihat atau menonton acara televisi yang sedemikian kuat dan dahsyat pengaruhnya terhadap perubahan perilaku masyarakat. Lihatlah bagaimana ulah pengendara mobil dan sepeda motor yang ketika membaca larangan berhenti dalam bentuk simbol huruf S, tetapi tidak cukup bisa mengartikan karena mereka tak memiliki budaya baca yang benar.
Lompatan dari tradisi bertutur ke tradisi menonton yang tanpa diperkuat dengan membangun budaya baca sebelumnya, dengan begitu akan menghasilkan orang-orang yang bukan hanya tidak cerdas dalam ‘membaca’ bacaan, melainkan juga mengurangi sensitivitas seseorang dalam merekayasa perilaku yang sesuai dengan hati nurani dan akal pikiran sekaligus. Oleh karena itu penting untuk dipikirkan strategi membangun budaya baca sesegera mungkin.
Program perpustakaan sekolah harus mampu mengembangkan strategi atau pendekatan yang baru agar anak menjadi lebih tertarik ke perpustakaan dan membaca buku yang mereka inginkan. Pemilihannya dapat dilakukan dengan cara melihat catatan peminjam buku di perpustakaan sekolah dalam satu minggu, kemudian mengujinya dengan cara menanyakan secara langsung atau memberi mereka kepercayaan untuk menceritakan apa yang telah dibacanya di depan kelas.


sumber:
http://indonesiabuku.com/?p=5092=
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF TAYANGAN DITELEVISI BAGI ANAK -ANAK

Dampak Positif
Bukan hanya dampak Negatif yang timul akbat tanyangan ditv tetapi ada dampak positifnya yaitu acara TV dapat menambah pengetahuan dan wawasan seperti acara bolang, laptop si unyil, koki cilik, asal-usul, dunia ikan, Hand Made. George. Acara tersebut membuat anak mengenal daerah geografis dunia, mengenal negara, mengetahui proses pembuatan barang-barang, tahu permainan tradisional, dan adat istiadat. Ibu-ibu berpendapat acara TV yang memberikan dampak positif perlu dilestarikan selain itu ada sinetron Islam KTP yang memberikan dampak positif bagi anak maupun orang dewasa dengan mengajarkan banyak hal mengenai agama dan membantu mengetahui banayak agama.

Dampak Negatif
Tayangan iklan merangsang anak-anak meminta/ membeli barang yang tidak dibutuhkan karena iklan ini muncul di setiap kelompok diskusi Anak TK hingga kelas 6 SD rata-rata meminta mainan, makanan, sampai atribut-atribut yang dipakai aktor dan aktris. Sedangkan usia SMA meminta motor dan aksesoris mirip yang digunakan artis. Salah satu contoh efek negatif yang muncul di TV dan radio adalah acara atau iklan yang terlihat lebih mementingkan sisi komersial semata tanpa memikirkan sisi edukasinya. Pada hakekatnya, iklan pada TV dan radio tersebut dibuat dan disampaikan sebagai media promosi dari suatu produk dan pelayanan sebagai wujud hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Media promosi itu sendiri adalah alat untuk promosi yang berisi pemaparan secara faktual, logis dan realistis tetapi faktanya sekarang ini, banyak terjadi penyalahgunaan yang terjadi dalam dunia pariwara dengan menghalalkan segala cara iklan-iklan pada TV dan radio dibuat dan disampaikan secara berlebihan dan tidak jujur, menyesatkan, jauh dari hakekat peranan iklan sebenarnya. Tampilan iklan-iklan terkesan hanya memunculkan sisi kelebihan untuk menjaring keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) dan menutupi kenyataan keburukan dari suatu produk yang sebenarnya ada (non konsumen oriented) pada sisi lainnya. Selain itu juga banyak tayangan yang tidak pantas anak2 kecil tonton dengan aktor / aktris yang berpakaian tidak sepantas’a,,,








http://blog.umy.ac.id/kamal/2011/05/09/dampak-positif-dan-negatif-televisi/
http://leman.or.id/anakku/tv&anak.html
http://pramareola14.wordpress.com/2010/01/25/pengaruh-negatif-iklan-tv-dan-radio-terhadap-perilaku-anak/

USUL / PROPOSAL (Tugas 3)

USUL ( PROPOSAL )

1.Pengertian Usul
Usul atau Proposal adalh suatu sarana atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan suatu pekerjaan. Dapat pula terjadi bahwa usul atau proposal itu sama sekali tidak dimaksud untuk dikerjakan oleh orang atau badan yang mengajukan usul tersebut tetapi dengan maksud agar orang atau badan yang menerima usul itu dapat melakukan apa yang diharapkan dalam proposal tersebut.

2.Sifat dan Jenis Usul
Bila semua tulisan dibuat berdasarkan bahan-bahan yang sudah terjadi atau sesuatu yang sudah terjadi sebaliknya usul dibuat berdasarkan sesuatu yang belum ada walupun barang yang diusulkan itu belum ada, penulis usul harus merangkaikannya sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan penerima usul. Penerima usul harus betul – betul dapat meyakinkan bahwa penulis usul, entah perseorangan ataupun suatu organisasi akan sanggup melaksanakan pekerjaan yang direncanakan dan diusulkannya. Usul masih dapat dibedakan lagi berdasarkan bentuknya seperti usui formal yang merupakan usul yang memenuhi persyaratan bentuk tertentu dan usul semi formal dan non formal merupakan variasi dari bentuk formal karena tidak memenuhi syarat – syarat tertentu.

3.Usul Non-formal
Seorang mahasiswa belum diharapkan untuk untuk menulis sebuah usul yang formal namun sudah dapat dibiasakan untuk menulis usul – usul yang bersifat non-formal.Usul – usul yang bersifat non-formal bentuknya beraneka ragam tergantung dari penulis atau kesepakatan penulis dan penerima usul. Kadang – kadang usul non-formal disampaikan juga dalam bentuk memorandum atau suraty. Bentuk yang non-formal ini dipakai sebagai latihan bagi mahasiswa tetapi dipergunakan juga dalam dunia usaha. Usul non-formal mengandung hahl-hal seperti berikut

a.Masalah --> Masalah yang disampaikan dalam sebuah usul haruslah dirumuskan dengan jelas. Penulis harus mengdakan identifikasi masalah yang dihadapi denagn cermat, menggambarkan latar belakang atau sejarah persoalaan yang dihadapi, serta meunjukan betapa pentingnya masalh itu dilaksanakan atau diselesaikan sekarang juga.
b.Saran Pemecahan --> Saran – saran yang disampaikan untuk memcahkan masalah yang dihadapin merupakan inti dan sasaran utama dari setiap usul, kadang – kadang terjadi juga bahwa penulis usul belum sanggup menemukan jalan keluar yang jelas. Penulis tidak boleh memperlihatkan keraguan atau kesan ketakmampuannya dan harus meyakinkan bahwa jalan pikiran yang disampaikan itu adalah yang paling jelas dan logis untuk memecahkan masalah itu sehingga penulis akan menegrjakan dengan memuaskan bila kepadanya diberikan kesempatan.
c.Permohonan --> Penulis menyampaikan permohonan untuk melaksanakan pekerjaan yang khusus itu atau bersedia menyampaikan informasi yang diperluakan untuk keluar dari masalah yang dihadapi itu.

4.Usul Formal
Usul formal harus memenuhi persyaratan tertentu sekurang – kurangnya ada tiga bagian utama yaitu Bagian pelengkap Pendahuluan, Isi usul, dan Bagian Pelengkap Penutup. Yang paling penting adalah tidak memaksakan suatu pola untuk bermacam-macam usul yang isi dan sifatnya berlainan.

4.1 Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian yang mutlak perlu dimasukan dalam bagian pelengkap pendahuluan ialah surat pengantar atau memorandum pengantar, halaman judul, ikhtisar atau abstrak, daftar isi, dan penegasan permintaan.

a.Surat pengantar atau memorandum pengantar --> Fungsi surat ini sama dengan penyerahan atau surat pengantar pada sebuah laporan. surat pengantar pada sebuah usul berisi alasan – alasan mengapa penulis menyampaikan usul itu dengan mengacu kepada surat, pertemuan, atau iklan yang menawarkan kepada umum untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
b.Sampul dan Halaman Judul --> Sampul dan halaman judul sebenarnya berbeda, pada sampul atau halaman judul dicantumkan identifikasi jenis tulisan itu yaitu usul, judul usul, nomor pengenal kaalu ada yang biasanya dihubungkan dengan nomor penawaran. Masalah penempatan teks itu diserahkan kepada penulis namun yang perlu diperhatikan adalah judul itu harus kelihatan menarik.
c.Ikhtisar atau Abstrak --> Ikhtisar atau Abstrak menyampaikan ini sari dari masalah dan cara pemecahan yang disampaikan dalam usul tersebut. Penerima usul kadang – kadang tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membaca seluruh usul itu. Tetapi memerlukan suatu gambaran singkat tentang cara dan teknik pemecahan yang diusulkan oleh badan atau penulis usul.
d.Daftar isi --> Daftar isi merupakan rekapitualsi dari semua judul utama dan dan judul bawahan yang terdapat dalam seluruh usul itu. Dengan demikian penerimaan usul dengan mudah dapat mencari bagian tertentu bila tertarik untuk melihat bagian yang bersngkutan.
e.Penegasan Permohonan --> Penegasan mengenai permintaan dapat dimasukan dalam ikhtisa yang disampaikan itu cukup panjang lebih baik bagian ini diberikan tempat tersendiri.

4.2 Isi Usul
Isi Usul memuat uraian yang terperinci dari pekerjaan atau tugas yang akan dilakukan. Oleh sebab itu perincian isi sebuah usul tidak perlu seragam. Namun demikian bebrapa topik dibawah ini selalu akan dipertimbangkan untuk dimasukan dalam isi sebuah usulan

a.Pembatasan Masalah --> Masalah yang dihadapi merupakan suatu hal yang pertama – tama harus dilakuakn dengan batasan yang diberikan pada awal usul itu dapat diletakan landaan pengertian yang sama antara kedua belah pihak. Dalam hal ini penerima usul adalah orang atau badan yang telah menyampaikan penawaran kepada umum sehingga dengan sendirinya sudah mengetahui persoalannya tetapi dapat juga menerima usul saam sekali belum menyadari adanya persoalaan itu atau belum memikirkan perseolan itu.
b.Latar Belakang --> Latar belakang masalah yang diuraikan perlu dikemukakan, apa yang terjadi sekarang atau nanti tidak dapat terlepas dari perkembangan atau sejarah pada amsa lalu. Demikian apa yang terjadi sekarang atau nanti tidak dapat terlepas dari latar belakang atau kondisi yang berada disekitarnya.
c.Luas – Lingkup --> membatasi luas-lingkup persoalan yang dihadapi akan membaawa manfaat sekurang – kurangnya dalam dua hal. Penulis usul akan melihat duduk persoalannya dengan jelas sehingga dapat menyampaikan deskripsi yang konkrit dan jelas akan lebih mudah pula dilihat kebaikan dan kelemahannnya. Dipihak lain pembatasan luas-lingkup ini pun penting bagi penulis usul itu sendiri
d.Metodologi --> metodologi merupakan kerangka teoretis yang dipergunakan oleh penulis untuk menganalisa, mengerjakan, atau mengatasi masalah yang dihadapi itu. Kerangka teoritis atau kerangka ilmiah merupakan metode – metode ilmiah yang akan diterapakan dalam pelaksanaan tugas itu, melalui metode – metode yang digunakan penerima usul dapat menilai apakah dapat diharapkan hasil yang memuaskan atau tidak pada tempatnya dan kondisi tertentu.
e.Fasilitas --> Badan atau perusahaan yang besar dan berpengalaman biasanya memiliki pula bermacam-macam fasilitas yang diperlukan.
f.Personalia --> Salah satu faktor yang memang turut diperhitungkan oleh penerima usul adalah susunan personalia dari badan yang meyampaikan usul, maka dari itu penulis usul harus meyertakan pula daftar susunan personalia baik bagi pekerja penuh maupun tidak dengan gelar dan keahlian serta pengalamannya masing-masing.
g.Keuntungan dan Kerugian --> Bagi penerima usul alangkah lebih baik dikemukakan keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh dari suatu pekerjaan supaya biyaya yang dikeluarkan tidak sia-siadengan hasil yang akan diperoleh.
h.Lama waktu --> Dalam tahap-tahap suatu pekerjaan perlu perincian waktu dalam penyelesaian pekerjaan.
i.Biaya --> Biaya merupakan salah satu topik yang sangat diperhatikan penerima usul. Perincian biaya harus benar-benar digarap dalam usul ini sehingga dapat meyakinkan sipenerima usul, perinciaan itu dapat dibagi untk upah, alat perlengkapan, belanja barang, rupa – rupa, biaya umum.
j.Laporan --> Untuk mengikuti tahap pelaksanaan dengan cermat, penulis usul juga memperkirakan tahapan – tahapan pelaporan kemajuan pekerjaan yang akan dikerjakan itu. Disamping laporan – laporan menurut tahap kemajuan yang dicapai, kapan akan diserahkan laporan terakhir sesudah pekerjaan itu dirampungkan.

4.3 Bagian Pelengkap Penutup
Bagian ini sama dengan laporan dan tulisan formal yang lain berisi bahan kepustakaan, lampiran – lampiran gambar, tabel, dan sebagainya yang dipergunakan dalam usul itu.




Sumber:
Gorys Keraf.1994.Komposisi.NTT = Penerbit Nusa Indah

LAPORAN ( TUGAS 2 )

LAPORAN
1. Pengertian Laporan
Laporan merupakan suatu jenis dokumen yang sangat bervariasi bentuknyandan sebab itu sukar diberikan suatu batasan pengertian yang jelas. Laporan yang sederhana berbentuk angka-angka sebagai sutu gambaran mengenai perkembangan suatu persoalaan, sampai kepada laporan yang terdiri dari bebrapa jilid buku yang masing-masing terdiri dari ratusan halaman. Laporan merupakan unsur yang sangat penting terutama dalam menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan. Laporan bisa dibuat untuk perusahaan maupun pendidikan . Dan penegrtian Laporan pun adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatau badan karena tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

2. Dasar – Dasar Laporan
a.Pemberian Laporan
Pemberian Laporan dapat berupa perseorangan, sebuah panitia yang ditugaskan
untuk maksud tertentu atau laporan dapat pula dibuat oleh perseorangan atau
badan kepada seseorang atau instansi yang dianggap perlu mengetahuinya walaupun
tidak diminta.
b. Penerimaan Laporan
Laporan bukan hanya dibuat oleh seseorang atau badan tetapi laporan juga
ditunjukan atau akan disampaikan kepada seorang atau suatu badan. Yang
menerima laporan itu adalah parang atau badan yang menugaskan atau orang atau
badan yang dianggap perlu mendapatkan laporan itu. Hubungan dan pertalian yang
berbeda antara pelapor dan penerima laporan ini akan memberi warna yang berbeda
pula dalam gaya, isi dan tujuan laporan yang akan dibuat.
c. Tujuan Laporan
Tujuan sebuah laporan tergantung dari situasi yang ada antara pemberi
laporan dan penerima laporan. Tujaun laoran pada umumnya berkisar pada hal-hal
berikut seperti untuk mengatasi suatu masalah, untuk mengambil suatu keputusan
yang lebih efektif, menegtahui kemajuan dan perkembangan suatu masalah untuk
mengadakan pengawasan dan perbaikan, untuk menentukanteknik-teknik baru.

3. Sifat Laporan
Sebuah laporan akan dianggap baik atau buruk tergantung dari keberhasilannya dalam memenuhi fungsinya yaitu mempengaruhi pembaca seperti yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dapat berujud kebaikan, perubahan, bantuan, perkembangan, penegasan sikap, pengambilan keputusan, sejalan dengan tuuan laporan itu. Laporan yang baik harus ditulis dalam bahasa yang baik dan jelas, bahasa yang baik dan jelas itu dapat menimbulkan pengertian yang tepat bukan kesan taua sugesti. Fakta-fakta atau bahan-bahan yang disajikan pelaporan pun harus menimbulkan kepercayaan, terutama bila laporan itu dimaksudkan untuk mengambil suatu tindakan tertentu. Laporan itu harus mengandung imaginasi dan laporan harus dibuat sempurna dan komplit yang berarti tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu. Lapran yang baik juga tidak boleh memasukan hal-hal yang menyimpang yang mengandung prasangka atau memihak dan laporan harus disajikan secara menarik.

4.Macam – Macam Laporan
a.Laporan berbentuk Formulir Isian --> Laporan ini biasanya telah disiapkan
blangko daftar isian yang diaeahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Laporan
ini biasanya bersifat rutin dan seringkali berbentuk angka-angka tetapi semua
angka- angka itu harus dilakuakn dengan secermat-cermatnya.
b.Laporan Berbentuk surat --> Laporan ini tidak banyak mengandung tabel, angka
atau sesuatu yang lain yang digolongkan dalam tabel dan angka. Bentuk yang
paling umum dipergunakan adalh laporan berbentuk surat. Sebuah laporan
berbentuk surat dapat dipakai untuk menyampaikan segala macam topik. Walau pun
demikian Laporan ini harus direncanakan dengan baik . Karena jenis laporan ini
dapat dipergunakan untuk macam-macam topik maka bentuk yang diambilnya juga
dapat bervariasi, bentuk yang snagat formal sampai kebentuk informal.
c.Laporan berbentuk Memorandum --> Laporan yang berbentuk memorandum (saran,
nota, catatan pendek) mirip laporan berbentuk surat , namun biasanya lebih
singkat. Laporan ini sering digunakan untuk laporan singkat .
d.Laporan Perkembangan dan Laporan Keadaan --> Laporan perkembangan pada
prinsipnya berbeda dari laporan keadaan . Laporan perkembangan merupakan suatu
macam laporan yang bertujuan untuk menyampaikan perkembangan, perubahan atau
tahap mana yang sudah dicapai dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan sebaliknya laporan keadaan mengandung konotasi
bahwa tujuan dari laporan itu adalah menggambarkan kondsi yang ada apda saat
laporan itu dibuat. Dengan demikian perbedaan antara kedua macam laporan ini
terletak dalam segi aksentuainya, laporan perkembangan lebih menekankan apa
yang sudah terjadi dari permulaan sampai saat laporan itu dibuat sedangkan
keadaan lebih menekankan kondisi yang ada sebagai akibat dari kejadian-
kejadian yang telah dicapai sebelumnya sampai saat laoran itu dibuat.
e.Laporan Bekala --> Laporan semacam ini selalu dibuat dalam jangka waktu
tertentu, bila laporan ini dibuat dalam hubungan dengan sebuah proyek maka
dapat juga dinamakan laporan perkembangan. Laporan semacam ini dapat dibuat
dalam bentuk formulir-formulir isian atau dalam bentuk memorandum.
f.Laporan Labioratoris --> Laporan ini menyampaikan hasil dari percobaan atau
kegiatan yang dilakukan dalam laboratoris, hasil laporan dilaporkan tanpa
referensi mengapa laporan ini dibuat. Laporan itu bukan hanya disajiakn hasil
kegiatan dilaboratoria tetapi juga harus menerapkan masalah-masalah khusus
bahkan kegiatan-kegiatan yang diinginkan. Unsur – unsur yang paling penting
dari sebuah kerangka laporan laobatoris adalah Halaman judul, obyek atau
tujuan, teori menyangkut teori mana yang akan diterapkan, metode / prosedur
– prosedur yang ditempuh, hasil yang dicapai dalam percobaan, diskusi atas
hasil yang dicapai, kesimpulan, apendiks dan data hasil.
g.Laporan formal dan semi-formal  Laporan Formal merupakan laporan yang
memenuhi persyaratan tertentu sebagai yang akan disebutkan dibawah, sedangkan
nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur
sepertinya yang terdapat dalam buku-buku. Ciri umum yang disajkan pegangan
apakah sebuah laporan merupakan laporan formal adalah harus ada halaman judul,
biasanya harus ada surat penyerahan, daftar isi, ikhtisar, pendahuluan,
kesimpulan dan saran, isi laporan yg terdiri dari judul – judul, nada yang
digunakan adalah nada resmi gayangnya bersifat impersonal, kalau perlu
disajiakan tabel – tabel dan angka – angka, didokumenttasikan secara khusu.

5.Struktur Laporan Formal
Unsur – unsur yang disusun menurut dua versi:
A B
Halaman Judul Halaman Judul
Surat Penyerahan Surat Penyerahan
Daftar Isi Daftar Isi
Ikhtisar Atau Abstrak Ikhtisar Atau Abstrak
Pendahuluan Kesimpulan
Isi Laporan Saran ( Rekomendasi )
Kesimpulan Pendahuluan
Saran ( Rekomendasi ) Isi Laporan
Apendiks Apendiks
Bibliografis Bibliografis

Keterangan:
a.Halaman Judul --> Pertama memuat pokok atau topik , kedua orang / badan akan menerima laporan, ketiga orang/badan membuat laporan, keempat penanggalan laporan. Laporan bersifat rutin dan berkala tidak memerlukan halam judul
b.Surat Penyerahan --> berfungsi sebagai kata pengantar sebuah buku, sifat dan panjangnya berbeda sesuai dengan tujuan dan sifat topiknya. Laporan yang bersifat rutin surat penyerahannya dirumuskan dalam satu atau dua kaliamt. Surat Penyerahan biasanya mengandung fakta yang minimal diperlukan untuk membangkitkan perhatian pembaca terhadap laporan itu .
c.Daftar Isi --> Pada prinsifnya daftar isi laporan sama dengan daftra isi buku, daftar isi memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan itu
d.Ikhtisar dan abstrak -->Ikhtisar merupakan suatu bagian dari tulisan yang menyampaikan suatu informasi yang penting dari sebuah laporan dalam bentuk yang sangat singkat dan abstrak merupakan suatu bagian uraian yang snagt singkat jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan mengenai aspek-aspek itu. Tetapi ikhtisar tidak sesingkat abstrak dan Ikhtisar dan abstrak seringkali menimbulkan masalah karena tidak ada kesepakatan umum mengenai pengertian kedua istilah itu.
e.Pendahuluan --> merupakan sebuah laporan atau unsur yang dianggap sebagai latarbelakang drai masalah yang akan dilaporkan dapat dikemukakan beberapa hal seperti tujuan laporan, mengapa sebuah laporan ditulis, siapa yang menyuruh atau memrintahkan membuat laporan itu, siapa saja yang ditugaskan untuk menyelidiki masalah tersebut dan melaporkan.
f.Isi Laporan --> Isi laporan menyagkut inti perseolaan dan segala sesuatu tang bertalian langsung dengan persoalaan tersebut. Laporan dapat meliputi hasil pengamatan menegnai fakta – fakta yang dilaporkan, pencocokan fakta dengan data yang telah ada sebelum satuan tugas melaksanakan kewajibannya.
g.Kesimpulan dan saran --> Kesimpulan dan saran – saran yang diajukan oleh sipembuat laporan, beserta abstrak atau iktisar yang disampaikan oleh pembuat laporan tersebut. Kesimpulan diturunkan dari fakta –fakta dan lebih banyak mempersoalkan hubungan – hubungan logis sebaliknya saran – saran merupakan langkah atau alternatif – alternatif mana yang dapat diambil supaya masalah itu dapat diatasi sebaik – baiknya.
h.Bagian Pelengkap --> bagian yang perlu dimasukan untuk melengkapi laporan itu adalah Apendiks ( lampiranlampiran, termasuk disini surat perintah atau surat tugas bagi orang yang membuat laporan itu, foto-foto,peta) dan bibliografi bila laporan itu dikaitkan dengan analisa ilmiah yang mempergunakan bahan-bahan pustaka.

6.Bahasa sebuah laporan
Bahasa yang dipergunakan dalam sebuah laporan formal haruslah bahassa yang baik, jelas, dan teratur. Yang dimaksud dengan bahsa yang baik tidak perlu berarti bahwa laporan itu harus mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan. Tetapi sekurang-kurangnya dari segi sintksis bahasnaya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain, antara satu kaliamat dengan kalimat yang lain.

7.Laporan Buku
Laporan buku merupakan suatu macam laporan untuk kepentingan pendidikan atau perkuliahan siperguruan tinggi dan Laporan buku sebenarnya bertujuan untuk mendorong mahasiswa membaca buku – buku yang diwajibkan atau yang dianjurkan, serta meningkatkan kemampuan mahasiswa memahami isi buku – buku tersebut. Untuk memahami buku tersebut maka semua prosedur yang perlu untuk meringkaskan sebuah karangan diterapkan pula dalam laporan buku. Laporan buku cukup terdiri dari dari bagian – bagian seperti judul, pendahuluan ( mencakup surat penyerahan dan pendahuluan ), isi laopran, kesimpulan dan saran.

8.Penutup
Apa yang menjadi pokok sebuah laporan entah bidang pendidikan, perdagangan, industri, diplomasi, teknik, ilmu pengetahuan, semuanya harus disusun secara logis dan jelas. Pada bagian terakhir selalu disertai penilaian tentang baik buruknay serta saran – saran untuk mengambil tindakan bila perlu. Laporan umum maupun laporan buku sebenarnya mempunyai titik singgung dengan ringkasan, keduanya merupakan penyajian suatu pengetahuan yang lebih luas mengenai suatu hal tetapi dibuat secara lebih singkat untuk maksud tertentu.





Sumber:
Gorys Keraf.1994.Komposisi.NTT = Penerbit Nusa Indah